Peta Jalan Ekonomi Biru Indonesia Edisi 2 (2024)
Kajian Peta Jalan Ekonomi Biru Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan zona ekonomi eksklusif terbesar keenam di dunia. Ekonomi lautnya saat ini menciptakan pendapatan dan lapangan kerja yang besar. Perairan Indonesiamemberikan prospek usaha di beberapa bidang, termasuk i ndustri, pariwisata, logistik, dan sumber daya hayati dan non-hayati laut. Ekonomi kelaut di Indonesia saat ini mencakup sektor-sektor tradisional, dengan perikanan tangkap, akuakultur, dan pengolahan ikan yang menyumbang 83 persen dari total nilai yang dihasilkan dari ekonomi laut. Namun, pertumbuhan ekonomi laut Indonesia masih menghadapi tantangan terkait kesehatan ekosistem laut, karena metode penangkapan ikan dan aktivitas pariwisata yang tidak berkelanjutan, polusi, dan dampak perubahan iklim. Selama tiga tahun terakhir, pandemi virus corona juga telah melemahkan upaya Indonesia untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan, terutama pencapaian Tujuan Pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) ke-14 untuk melindungi dan memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan.
Metadata Dokumen
Bidang Kategori | Kedeputian Bidang Ekonomi |
Unit Kerja | Direktorat Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif |
Jenis Pengetahuan | Pengetahuan Explicit |
Jenis Output | publikasi |
Referensi yang Digunakan | Data sekunder dan primer |
Mitra (Unit Kerja/Instansi Lain) | Internal UKE (Direktorat Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) UKE lain (Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam) Instansi lain (Staf Ahli Menteri PPN Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur ; Direktorat Kelautan dan Perikanan) |
Bisnis Proses |
Kementerian PPN.Bappenas bekerja dengan dukungan United Nations Resident Coordinator (UNRC), United Nations Environment Programme (UNEP), International Labour Organization (ILO), United Nations Development Programme (UNDP), ASEAN Regional Integration Support from the European Union (ARISE+) Indonesia Trade Support Facility, Swedish Agency for Marine and Water Management (SwAM), dan Yayasan EcoNusa menyusun Peta Jalan Ekonomi Biru Indonesia. Adapun dilakukan analisa data dan pengumpulan informasi data primer dan sekunder, serta mengadakan beberapa seri FGD. Melalui permasalahan yang ada, Peta Jalan sebagai rancangan solusi dalam membangun Ekonomi Biru Indonesia. |
Manfaat | Peta Jalan Ekonomi Biru Indonesia 2023-2045 disusun dengan tujuan untuk mengkonsolidasikan kebijakan, program, dan kegiatan yang didukung oleh semua pemangku kepentingan dan memberikan panduan untuk mewujudkan ekonomi laut yang berkelanjutan. Peta Jalan ini juga menjabarkan arahan Visi Indonesia 2045 dan instrumen kebijakan yang relevan yang memberikan landasan bagi pelaksanaannya, terutama untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara kepulauan yang berdaulat, maju, dan tangguh. Peta Jalan ini mendefinisikan isu-isu dan proyeksi sasaran dan sektor-sektor prioritas dalam pembangunan Ekonomi yang didukung oleh kebijakan yang berwawasan ke depan dengan kolaborasi yang kuat di antara para pemangku kepentingan. Hasilnya diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi yang tinggi berdasarkan sumber daya laut yang dikelola dengan baik, dan memungkinkan Indonesia menjadi negara maju. |
Hak Akses Dokumen | Terbuka |
Dokumen Pengetahuan | |
Tanggal Publikasi | 09 Oktober 2024 17:34:06 |
Video | - |